sekarang giliran.. Ci Debora tersenyum lebar dengan sedikit sisa peju bercampur liur pekat yang menetes dari ujung bibirnya. Bokep Cina Tetes peju terakhir sudah habis meluncur turun ke dalam mulut ci Debora yang seksi. Namun Debora cuek saja: tangan kirinya ia lewatkan di antara kaki adiknya, dan dengan tangannya itu ia mencengkeram buah pelir adiknya dengan halus dan mulai memijat- mijatnya.“Tenang saja, sayang — kujamin kamu akan suka sekali..” Ci Debora tersenyum penuh gairah, dan dengan tangan kiri masih memegang buah pelir adiknya — ia mengangkat telapak tangannya, menghadapkannya ke arah wajahnya — dan meludahi tangannya sendiri kemudian mengerut-ngerutkan tangannya. Ia juga mengatur posisi di belakang cicinya:
“Awas ya — pokoknya aku nggak mau anal. Ambillah bagianmu dan nikmatilah.” Murti menelan peju yang sudah diberikan ci Debora kepadanya.“Terima kasih ci..” Kemudian ia bangkit dan duduk — Murti menyentuh wajah ci Debora dengan lembut.




















