Jangan tegang,” bisikku di tengah deru hawa nafsuku yang menyala-nyala. Vidio Porno ”Bapak mau pulang ya?” wanita itu bertanya, seperti mengetahui apa yang kupikirkan. “Iya, pak.” jawabnya, kali ini dengan senyum. Bapak belum ngapa-apain, cuma pake tangan, tapi saya sudah kelabakan seperti ini.” dia mengulurkan tangannya dan menggenggam penisku. Cuma yang masih menjadi tanda tanya, mau apa dia di Kemang pada dini hari? Setelah tahu tidak apa-apa, kami saling berpandangan dan tertawa berbarengan. Nikmat sekali rasanya saat lidah itu menari-nari di mulutku. Sesekali dia juga bergerak memutar, sedikit ngebor apabila aku bergoyang pelan. Aku bisa merasakan betapa sangat terangsang seluruh syaraf-syaraf libidoku. Terima kasih sudah menjadi teman mengobrol saya dua hari ini. Nggak salah saya milih bapak.” ujarnya. Sementara tangannya terus meremasi dan mengurut-urut batang penisku. ”Eh, i-iya, mbak.” mengangguk senang, aku segera menelanjangi wanita cantik itu. Dan semakin kesini, semakin aku tidak bisa mencabut persetujuan atas ajakan
