Ketika sampai di rumahnya, dia menawarkan masuk dan langsung kusetujui. Praktis kini hanya behaku dan celana dalamku yang tinggal.“Kamu cantik sekali, Vin”, katanya, aku hanya tersenyum mendengarnya karena aku ingin dia berbuat lebih dari itu, dan diapun ternyata memahaminya, dengan cepat dia melucuti beha dan celana dalamku sehingga aku telanjang bulat di depannya.Lalu gantian dia yang melepaskan seluruh bajunya. Bokep Mama iya Pak”, sahutku sekenanya.“Tolong perhatikan”, timpalnya.“Baik Pak” jawabku.Sialan makiku dalam hati apes banget aku apalagi ditambah dengan ledakan tawa seisi kelas yang membuatku sangat kesal. Papa dan Mama cenderung orangnya keras dalam mendidik anak-anaknya bahkan boleh dibilang Papa itu orangnya tidak pernah menunjukkan pujian kepada anak-anaknya, jadi alhasil sampai saat ini aku tidak pernah merasakan belaian kasih sayang seorang ayah layaknya.Saking kerasnya didikan orang tua kami, mereka menyekolahkan semua anaknya di sekolah favorit termasuk aku dan tidak mengijinkan anak-anaknya untuk pacaran sebelum lulus SMA dan waktu itu




















