Aku yang dari tadi memang sudah menahan nafsu, lalu bangkit dan mengarahkan senjataku ke mulut kemaluannya, kugesek-gesekkan dulu di sekitar bibir kemaluannya.“Udah dong Ndree..! Kami terdiam beberap saat, dengan nafas yang tersenggal-senggal seperti pelari marathon.“Kamu hebat sekali Ndree..!” puji Vhira.“Kamu juga Vhira..!” pujiku juga setelah agak lama kami berpelukan. Bokep Mom Masukin Ndree..! Cepet masukin..!” katanya manja. Akhirnya kami mengobrol tidak menentuSampai dia menceritakan kalau dia lagi kesal sekali sama Edi tunangannya itu, pasalnya dia itu sama sekali tidak tahu kalau Edi pergi keluar kota. Okhh..!” desahnya mulai tidak menentu.Puas dengan bukit kembarnya, badanku kugeser, kemudian kujilati pusarnya, jilatanku makin turun ke bawah. Ooh ya Vhira.., kalo si andre macem-macem, teriak aja..!” ucap Deni sambil langsung pergi.Vhira hanya tersenyum saja.“Sialan lu Den..!” gerutuku dalam hati.Seperginya Deni, aku jadi seperti orang bingung saja, serba salah dan aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.




















