Girno melepaskan cengkramannya pada kedua pergelangan tanganku, namun aku sudah terlalu lelah dan lemas untuk menggerakkannya. Bokep Colmek Lalu Soleh yang penisnya masih menancap di dalam vaginaku memeluk dan lembali melumat bibirku dengan ganas, sampai aku tersengal sengal kehabisan nafas. “Non, kita lanjutin ya”, kata Soleh yang sudah tiduran di bawahku yang sedikit mengkangkang. non Eliza ini.. Aku tak melihat siapa yang bicara, tapi aku tahu itu suara Yoyok, dan aku malas menanggapi ucapan yang amat kurang ajar dan merendahkanku itu. Urat penisnya terasa mengorek ngorek dinding vaginaku. “Girnooo”, ia melongok keluar pintu dan berteriak memanggil satpam di sekolahku. Aku melenguh panjang, kemudian roboh telentang pasrah, dalam keadaan masih terbakar nafsu birahi, tapi kelelahan dan nafasku yang tersengal sengal membuatku hanya bisa memejamkan mata menikmati sisa getaran pada sekujur tubuhku.




















