Saat yang di nanti-nantikan Roni mulai berani bercanda mengajak Ramah jalan-jalan ke salahsatu tepat perbelanjaan. Bokep Family katanya, ia bang. Sementara radio rekamannya dia pegang, aku minta dia ngga kasih. aku tertunduk sejenak di pinggir tempat tidur sambil mengisap rokok Sampoerna, sementara Ramah tidur dipangkuan aku sambil memeluk pinggangku. Aku termenung sejenak memikirkan cara apa lagi kubuat untuk mengajak Ramah menceritakan kisahnya. Ramah memang nakal, mau tahu aja apa isi dalam tas aku. Ramah tidak diterima dilingkungan keluarga lagi bang. Melihat perlawananku Roni semakin semangat sambil berusaha membuka baju dan celana renangku, dengan sekejap baju dan celanaku sudah lepas dari tubuhku. di jawabnya ia…! aku mau cerita lebih jauh lagi ama abang. Sesampainya dalam café penulis menanyakan “Ramah minum apa ? Dia mengambilnya dan mengeluarkan tape rekamannya, memutar balik isi kaset. Roni mulai meningkatkan serangannya maaf pembaca “dengan menjilat milikku yang paling berharga”. Akhirnya penulis mencoba memberanikan diri




















