Tangannya yang satu bergerak menggosok tubuh yang sudah basah itu. Bokep Montok Pasien berikutnya adalah Nyonya Restuwati dan diantar oleh puterinya Lisa. Perjuangannya untuk menembus vagina Nyonya
satu ini ternyata cukup sulit. Mbah Sukmo tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang
begitu erotis. Tubuhnya mengejang hebat. “Sekarang saatnya,sayang. Tinggal selangkah lagi. “Ooooohh….ooohh…uuuggh.Hong….aaaaah…Silawe..Ratu…j agaaaad…aaaah” Restuwati semakin meracau tak karuan. Rambutnya yang dipotong pendek dengan tubuh yang langsing dan padat, memperlihatkan energi muda darigadis yang sporty ini. Dan kini Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Mbah Sukmo menarik tubuh Restuwati hingga mengubah posisi menjadi duduk. Dan suaranya menjadi parau. Tangannya yang satu bergerak menggosok tubuh yang sudah basah itu. Rambut
panjangnya terurai berkibar-kibar. “Edan..ngaceng kontolku rek.” batin Mbah Sukmo. Mbah Sukmo mengatur napasnya. Kita tuntaskan ritual agung ini.Siaap?” “I…i…ya..Iya Mbah…” Lisa menjawab, gadis ini agak tergagap karena pandangannya yang terfokus pada penis Mbah Dukun yang kembali perkasa.
>