Setelah beberapa menit Pak Kusrin mempercepat gerakkannya dan akhirnya air maninya menyembur membasahi wajah, leher dan payudaraku. Kini aku yang mendesah dan mendesis. Bokep Ojol Pak Kusrin bangkit dari kursi tamu dan menarik tanganku untuk mengikutinya ke taman belakang rumah. Aku mempercepat gerakkanku karena kau merasa sudah hampir mencapai klimaks. Pak Kusrin sempat tersenyum begitu dia menyentuh memekku dari belakang, karena memek aku ternyata sudah cukup basah.“Wah sudah basah nih, sudah kepingin ya?” katanya. Kami mengenal pria ini sebagai Pak Kusrin. Sesekali aku jilati ujung kontolnya sambil beristirahat. Tanpa mempedulikan bahwa kami dapat menjadi tontonan orang yang lewat di jalan depan rumah, kami terus bergelut di atas sofa yang kini mulai basah dengan keringat kami.Pak Kusrin mendorong tubuhku hingga rebah di sofa. Separuh kotol Pak Kusrin kini sudah masuk ke dalam memekku. Sambil terus menikmati setiap tusukan kontol Pak Kusrin di lubang memekku, aku menggosok-gosok dan memilin-milin itilku.
