Mataku terus menatap matanya sambil sesekali aku tersenyum. Bokeb Matanya berbinar-binar.“Thanks Boy.. Kulihat sekilas Felicia tidak nampak. Mengatur nafas dan mengubah posisi kami. Aku pun menatapnya. Dia tidak menolak. Aku hanya mengantarnya sampai parkir mobil. Dia yang menjamin, kan? Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. Aku kembali berbicara dengan clientku. Segera kutelepon dia.“Hai.. Tubuh Felicia kuangkat dan kududukkan di bak air. Kalau ditolak, berarti dia tidak bermaksud apa-apa denganku. Aku terkesima menemukan seorang penyanyi cafe yang mampu bermain keyboard dengan baik. Cukup sulit bercinta di kamar mandi. Cukup seksi. Suaramu sexy.. See you soon, sexy..”Aku melanjutkan sebentar percakapan dengan client dan kemudian mengantarkannya ke tempat parkir mobil.
