Setelah anaknya tidur, Mama Winda keluar kamar dengan kostum tidurnya yang sama sekali berbeda dengan kostumnya tadi sore. Bokep Family ‘Pantas Bapak ketagihan’ pikirku sambil terus menikmati buah dada impianku itu. mahasiswa kedokteran kok enggak siap kondom, hi3x….” candanya. “Ohh… iya tuh… sering nyeri Dok…”, candanya,”minta diremas-remas… he3x…”. “Enggak berani ya Mbak?”, tantangku semakin berani,”melawan anak muda?”. Dia membalas ciumanku dengan penuh semangat. Seperti biasa pula, aku membawakan cokelat buat adik tiriku itu. “Ya lawannya udah tua…, pasti Mbak menang KO terus”, aku terus menyerang sambil menghampiri Mama Winda sehingga kami duduk berdekatan. “Eh… ada Mas Kemal..”, serunya sedikit menjerit dan melakukan gerakan yang salah sehingga handuknya melorot hingga perut sehingga payudaranya yang sebesar pepaya tumpah keluar. “Gendeng kamu… aku ini kan ibu tirimu”, katanya berdalih. slrupp..”, tanpa menunggu lama aku sudah menjulurkan lidahku pada klitoris Mama Winda dan menjilatnya penuh nafsu. Kami bermesraan sampai akhirnya “on” kembali
