Tatapan matanya menyiratkan rasa marah dan malu, tapi ia berusaha menutupinya. Namun tak urung ia mendekatiku, dan menerima gagang telepon yang kusodorkan. Bokep Twitter Saling menyentuh. Mungkin mereka juga saling berbicara, tapi aku tak mendengarnya karena aku tidak memasang Mini Camera dengan Mic.Perlahan kepala kak Sinta mendekat, tangannya menghilang kedalam selimut dan menelusuri punggung kak Dewi. Mungkin seharusnya ia tersenyum tapi aku tidak melihatnya. Kak Dewi tak mengucap sepatah katapun. Pandang dari kiri dan kanan. “Dasar….”, katanya sambil memijit hidungku. Bener- benar cantik. Aku kemudian duduk disofa, tepat dibelakangnya. Kulihat kak Dewi menatapku dalam-dalam. Lalu aku bergerak kesebelah kiri kak Dewi. Bahkan entah berapa kali ketika kak Dewi tidak ada dirumah, aku mempergunakan benda-benda pribadi kak Dewi menjadi objek fantasiku.




















