Wuiih, rasanya, mulutnya kecil, giginya kecil rasanya geli sekali, ini permainan lihai rupanya, akupun tidak mau kalah. Bokep Jilbab/Hijab “Tenang, tenang pasti, aku kan juga siap”, kataku. Amboi hatiku deg-degan badanku agak demam karena membayangkan apa yang akan terjadi. “Ke motel, yuk”, katanya. “Lho, lalu”, kataku. Di kantor itu aku baru diterima sebagai pegawai tetap, sebagaimana biasanya proses beradaptasi dan berkenalan dengan pegawai yang lainnya, ada salah satu pegawai wanita yang tadinya sih biasa-biasa saja, tidak menarik perhatianku namanya Riri (bukan nama sebenarnya) dalam perjalanan waktu kami sedikit akrab karena kebetulan dia duduk di samping meja kerjaku.Dari ceritanya ternyata dia hanya part time karena di rumah tidak ada kerjaan, lagi pula dia baru datang ke Jakarta ikut suami, tubuhnya kecil mungil putih agak sintal aku taksir umurnya baru tiga puluhan lebih dikit, dia selalu memperhatikan setiap gerakku dan suka curi pandang, kalau aku tatap dia tersenyum sedikit menggoda,




















