Juragan membawa saya naik tangga di samping toko, masuk ke rumahnya. “Anu… saya…”Juragan melihat saya dengan acuh. Vidio Porno Hari itu saya berangkat ngamen, berusaha cari uang buat hidup.Sialnya, hari itu pasar agak sepi, dan sesudah dua jam saya baru dapat Rp5000 sesudah menari di pangkalan ojek. Tengah malam. Sudah nggak terhitung orang yang membuang benih di dalam rahim saya. Banyak orang di Pasar, yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, haus hiburan murah yang bisa bikin mereka ingat kampung masing-masing. Rasanya ada sesuatu yang mau keluar dari dalam badan saya… Saya takut. Badan saya diguncang-guncang, kepala saya menenggak-nenggak, sepasang susu saya gondal-gandul, digoyang gerakan Juragan. “Bagus, Denok. Haduh biyung. Dia muncrat di dalam memek saya. Bapak dan Simbok memanggil saya Denok, itü panggilan biasa üntük anak perempüan di kampüng saya, tapi artinya nggak cüma itü.
