Jam sudah menunjukkan pikul 07.00 tapi mereka bertiga belum juga bangun. Aku berusaha meronta, namun tangan-tangan mereka terlalu kuat. Bokep Family “Jam tujuh lewat” kataku langsung memberikannya handuk. Hari pertama tak ada yang terjadi alias biasa-biasa saja, namun masuk hari kedua, saya mulai mencium ada yang tak beres antara suamiku dengan mbak Sally. Lambat laun aku pun mulai terbawa oleh gairahku sendiri sehingga aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan. Suamiku masih terlelap. Aku ingin berteriak, namun sekali lagi mulutku tersumbat oleh kemaluan mas Tomy. “Gak apa-apa kok, mas Edy udah biasa”! Sementara di selangkanganku, ada sebuah tuntutan yang hampir meledak, ketika mas Tomy mencium anusku. Aku gak lagi berpikir normal. Suara mbak Sally seakan mengalahkan volume TV, Ouhhhss, ***** my Ass hole!! Malam ketiga, setelah kami pulang dari santap malam di seputaran Denpasar, saya langsung saja mohon pamit untuk segera beristirahat.




















