Setelah aku merasa percaya diri dengan wiridku, aku pun langsung mengikuti Aisya hingga ke toilet yang berada di belakang ruang guru. Bokep Jilbab/Hijab “Mau ke mana, Bu ?” Aku selalu memanggilnya dengan panggilan Bu Aisya, selain sebagai rasa hormat, juga untuk menyingkirkan perbedaan umur yang cukup jauh di antara kami berdua. Aisya mendesah makin keras ketika ujung kontolku menempel di bibir memeknya, lehernya kuciumi dengan lembut dan kuperlakukan ia seperti istriku sendiri. TAMAT Setelah itu aku rapikan jubah, rok dan jilbabnya, aku masukkan kembali payudaranya yang indah yang tadi menyembul keluar, kemudian aku gendong tubuh indah seorang Aisya Pradana menuju mobilku. Sementara itu, tangan kananku pun mulai berani menelusuk masuk ke balik jilbab panjangnya. Ilmu ini telah kukuasai sejak lulus kuliah dulu. Deras sekali hujannya, nggak berhenti berhenti dari tadi siang.”
Sembari mendengar suaranya yang merdu, mataku sedikit melirik ke arah dadanya yang sedikit membusung.
