Mungkin dia sudah dengar kabar akan ke-playboyanku di
kantor.“Ok saya tinggal dulu ya Pak Rahman.. Sebentar lagi Mas.. Bokep Montok Santi suka kontol yang besar begini” desahnya.Tiba-tiba terdengar bunyi handphone. Kamu lebih suka ngentotin suamimu atau aku” tanyaku sambil mencium wajahnya yang
mendongak ke belakang karena rambutnya aku tarik.“Santi lebih suka dientotin Pak Robert.. God.. Santi” kataku lagi sambil ngeloyor pergi menuju tempat hidangan.Akupun mengambil hidangan dan menyantapnya nikmat. Tampak dari tatapan matanya yang haus akan kehangatan laki-
laki tulen seperti aku ini.“Iya Pak.. Aku tunggu di luar ya”.“Kataku sambil menahan nafsu melihat lehernya yang putih jenjang, dan lengannya yang berbulu halusTak lama Santipun keluar ruangan resepsi menyusulku. Memang payah juga bapak yang satu ini, tidak
bisa membahagiakan istrinya.Santi kemudian berjalan mengambil hidangan, dan akupun pura-pura menambah hidanganku.“San.. Kita terusin ngobrolnya di luar yuk” ajakku berbisik padanya“Nanti saya dicari suami saya gimana Pak..”“Bilang aja kamu sakit perut..
