Ia bicara dekat sekali di depanku. Sungguh malam yang luar biasa. Bokep Crot Kali ini, ia dalam balutan tank-top lain yang sangat seksi- dan setelah kuperhatikan lama–, tanpa beha, dengan rok longgar yang menurutku teramat pendek. Itu dari caramu menatapku dan menelusuri tubuhku dengan tatapanmu. Kalau melihat terus seperti itu, ntar kepingin lho?” seloroh Mbak Marissa dengan suara lembut menggoda.Dan entah kenapa aku merasa tak terlalu kuat menahan gejolakn mudaku. Ayahku mengangguk.Fredi kemudian memeluk dan mencium pipi MbakMarissa mesra. Mendung tipis berarak di langit. Ia mendekat dan melepaskan tangannya dari dadanya. membuka tali di kanan-kiri dan melorotkannya perlahan, membiarkan dua buah dadanya menyembul menantang,“kau boleh menyentuhnya,” Berdebar jantungku.Tubuhku seperti mendidih. Ia berdiri sangat dekat di hadapanku. Kulihat dalam remang ia menggigit ujung bibirnya. Karena kami keluarga, maka dibuatlah pintu penghubung ini,” aku bicara gugup.“Namamu siapa, sih?” Tanya Mbak Marissa.“Mirza!”“Ah, huruf depannya sama-sama M dengan saya.
