“Aaahh….” desahnya.Kuberdirikan dia, kuplorotkan dasternya. Pertanda dia pun menikmatinya. Link Bokep Sempit sekali vagina si angel ini. Lunak dan empuk. “Adduuhh..enaaakkk.. “Ooohhhh.. “Pantas aja anaknya cantik-cantik semua.” batinku.“Udah cantik, kaya lagi.” Mobilnya saja saat itu ada 3 buah. Hanya bibir kami yang bertautan. Tapi terus terang aku takut.Suatu hari, kulihat dia sangat murung. Perjanjiannya adalah kalau terima raport nanti masih merah, maka aku tidak dibayar. Eh.. Disaat penisku keras, nafsuku naik karena adegan TV, ada yang minta dicium, Bidadari lagi.“Mumpung sepi nggak ada orang nihh.” batinku.Kurangkul dia, lalu kupangku menghadapku. Aku bangga ternyata muridku bukanlah anak yang bodoh.Aku jadi tahu segala sesuatu tentang keluarganya. Kupercepat lagi sekuatku sampai pinggangku agak sakit. Kuusap-usap vaginanya dari luar CD-nya. ohhh.. Ah, indahnya pemandangan itu. Aku kaget sekali ternyata nilai raport untuk Matematika-nya tak pernah lebih dari 6.
