ah.. Bokep Mama gung..” sambil nafas yang terengah-engah.Aku curiga laki-laki ini kenapa, dia duduk dan kedua tangannya menggenggam kursi dengan erat dan dia kok melihat ke bawah terus.“Ya.., tung.. ah.. aku buka ya.. hemm..!”Terasa aku sudah sampai, kusuruh Karin untuk duduk di atasku, dan dia memegang kemaluanku, dan dimasukkannya ke kemaluannya.“Ouh.. ah..”Setelah itu tidak lama kemudian keluarlah seorang cewek dari bawah tempat duduk laki-laki itu, wah.. Kusuruh Karin berbalik telungkup, dan terlihat resleting celananya masih tertutup rapat. “Rin.. ye.. hemmh.. “Rin.. sekarang aja kemaluanmu masukin deh..!”Lalu kupegang kedua paha Karin, lalu kuangkat ke atas, terlihat jelas kemaluan Karin yang sudah membuka lebar dan becek. ye..” erangku.Enak benar kemaluan Karin, dindingnya berdenyut-denyut. 27.Wow.., ternyata dia memiliki pinggul yang oke, tidak kalah lagi pantat yang super menonjol dan semok. buka aja..”Karin pelan-pelan membuka celanaku dari sabuk sampai membuka resleting-nya, setelah celanaku terbuka, aku sedikit mengangkat pantatku untuk memudahkan Karin melepas
