Ketika mulutnya mulai melakukan gerakan “hubungan kelamin”, perlahan aku mulai “naik”, rasa geli-geli di ujung sana semakin memuncak. Bokep Indo Live Toh tidak akan kelihatan. Saatnya untuk mulai. “Mau minum susu..?”, tawarnya. Rambut kelaminnya yang tak begitu lebat itu kuusap-usap. Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Aku harus bisa membawanya, menggeluti tubuhnya yang padat mulus, lalu merasakan vaginanya. Tawaran yang naif, sebab jawabannya begitu jelas. “Oh ya.., sini Sari rapiin”. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu. Ada 3 orang pegawai koperasi yang melayani toko ini, 2 diantaranya cewek. Rupanya Sari berpikiran sama. Mulanya hanya mengelus-elus paha, kemudian meremas buah dada (masih dari luar), terus menyusupkan tangan ke BH (kenyal, tak begitu besar sesuai dengan tubuhnya yang sedang), lalu menekan-nekan penisku yang sudah tegang ke sepasang bulatan pantatnya yang padat. Kutarik kepala Sari begitu ia membungkuk akan merapikan celanaku.




















