Dari pengalaman tadi malam kujaga agar penisku yang memang berukuran lebih panjang dari orang kebanyakan itu jangan sampai terbenam seluruhnya karena akan memancing reaksi liar tak terkendali dari Tante Ratih. Terkadang dia nonton di rumah kami kalau suaminya lagi ke kota lain untuk urusan bisnesnya. Bokep Montok Ingin sekali aku merangkul tubuh empuknya tetapi aku takut dia marah. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol tebal itu ketika suara angin dan hujan ditingkah gemuruh guntur dan petir sabung menyabung. Setiap pagi penisku keras seperti kayu sehingga harus dikocok sampai muncrat dulu baru berkurang kerasnya. Apalagi kalau kelihatan paha. Sudah ya? Yang benar adalah, aku memang takut sama perempuan cantik. Di rumah aku biasanya memang tidur hanya memakai sarung karena penisku sering tidak mau kompromi. Main beberapa menit saja sudah loyo.“Lain kali jangan terlampau tergesa-gesa dong sayang”, katanya masih tersenyum.
