Tentu saja setelah memastikan keadaan mbah Suliyem yang masih bisa bangun dari ranjang dan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Raut mukanya tampak kaku dan menatap ke kaca depan meski saat kembali kubimbing tangannya agar menggenggam batang kontolku yang seperti pisang ambon ini beliau tidak berontak.Setelah tangannya sudah mulai akrab dengan kontolku, aku pun kembali memegang stir dan menginjak pedal gas dan melanjutkan perjalanan ke rumah mbah Suliyem. Bokep Rusia Mohon maaf jika aku terlalu berlebihan dalam mendeskripsikan diri, tapi begitulah kenyataannya, apalagi bila dibandingkan dengan sebayaku di kampungku Semanu, sebuah kota kecamatan di bagian timur Kabupaten Gunungkidul D.I.Yogyakarta. Saat aku mengambil dua bundelan uang itu, aku memang sengaja memperlihatkan bundelan-bundelan uang lainnya di depan mbah Suliyem.“Mbah, tadi jual pisang dapet uang berapa?’“memangnya kenapa mas …?” mbah suliyem balik bertanya sambil melirik ke arah tumpukan uang didalam tasku.“Dapet berapa mbah?” aku kembali bertanya dengan gerakan menutup bibir tas dan




















