Waktu baru menunjukan pukul sepuluh pagi. XNXX Jepang Sabtu itu aku baru saja selesai bertemu client untuk urusan bisnisku yang semakin berkembang. Badanku terasa begitu ringan bagai melayang di awang – awang. Jadinya aku berani – beraniin aja minta Pin BB nya mas. “Tanggung Pak, nanti juga dicuci”. Mendapatkan serangan seperti itu, tangan kananku mulai membuka baju atasnya yang berupa kemeja dan menaikan branya keatas. “Loh, Mba’ nya kemana mas Ady?”. Kostum khas bagi wanita yang habis aerobic menampakkan lekuk tubuhnya yang masih sintal dibalut dengan kulit yang kuning langsat. Sempat juga kutangkap lirikan mata pemuda – pemuda tanggung yang sering mencuri pandang kearah Ibu Rina sambil tertawa kecil dengan rekan disebelahnya. Dengan lincah lidahnya turun menuju perutku yang terbilang sedikit berotot dan dia mengecupnya dengan sedikit memberikan gigitan – gigitan halus disana. Tak tahan dengan perlakuan nya yang mulai mencium pipi dan menjilat – jilat kecil telinga
