Langsung saja aku memanggilnya, “Ka.., Ika.. Bokep Crot Hal ini mendorong rasa penasaran tersebut untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. Ika pun menjawab dengan nada mendesak, karena alat kelaminnya sepertinya sedang diraba-raba oleh Utun, “Aahh.. Akhirnya aku dapat melihat mereka dari atas, karena kamar WC di sekolahku pada waktu itu tembok pembaginya tidak tertutup sampai dengan atas langit, sehingga aku dapat melihat mereka berempat. aduh.., kayanya alat kelaminku lecet deh dan akan mengeluarkan cairan penyubur.” kata-katanya ditujukan kepada teman-temannya. Ika memang cewek yang paling dekat dengan cowok dan terkenal paling bandel juga nakal. Karena aku suka iseng ke temen, aku langsung bertanya kepada mereka bertiga, “Hey Kalian kayanya pada lemes banget. asal jangan sangar yah tun..!”
Dan terakhir terdengar suara Iwan yang tak mau kalah juga, “Ka.., Aku boleh kan menciumimu mulai dari bibir hingga lehermu Ka.., boleh kan..?”
Ika menjawab dengan nada seperti kesakitan, “Awww..
