“Tenang,” bisiknya. Vidio Sex “Kamu begitu kikuk. Kesadaranku sudah nyaris hilang. “Shit,” bisikku, membuka mata, menundukkan tubuhku, lalu menciumi buah dadanya. Kupejamkan mataku dan mendesah saat jemarinya menemukan batang kemaluanku yang menegang. Lalu secara tiba-tiba kekakuannya berubah menjadi sebuah senyuman tipis. Hey, seleramu lembut juga. Justeru bulu kudukku meremang. Seperempat jam kemudian setelahnya, kami sudah saling bercanda tentang setiap orang yang menghadiri resepsi tersebut. Kudorong pinggangnya sedikit menjauh. Mataku berkunang- kunang beberapa saat kemudian. Yang ada hanyalah gambaran sebuah kebekuan. Ia seolah tak memperdulikanku, menolehkan kepalanya ke sisi yang lain. Kutekan lagi pinggulku lebih kuat. Aku menekan pedal gas dan menyetir, tanpa sedikitpun tahu kemana aku harus menuju. Fantasi tentang hari yang begitu luar biasa, saat aku kehilangan keperjakaanku di tangannya. Aku bukan anak kecil, ucapku dalam hati, aku orang dewasa.
