Ayo cepat ia hampir selesai membersihkan belakang paha. Bokep Korea Aku masih mematung. Ah, kini ia malah berlutut seperti menunggu satu kata saja dariku. Tapi sebelum berlalu masih sempat melihatku sekilas. Ada dipan kecil panjangnya dua meter, lebarnya hanya muat tubuhku dan lebih sedikit. Masih ada waktu bebas dua jam. Dadaku tiba-tiba berdegup-degup.“Bang, Bang kiri Bang..!”
Semua penumpang menoleh ke arahku. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.“Mbak Wien.., aku mau makan dulu. Hap.“Mau pijit lagi..?” ujar suara wanita muda yang kemarin menuntunku menuju ruang pijat.“Ya.”Lalu aku menuju ruang yang kemarin. “Pelan-pelan suaranya kan bisa Dek,” sang supir menggerutu sambil memberikan kembalian.Aku membalik arah lalu berjalan cepat, penuh semangat. Tapi belum tersentuh kepala juniorku.




















