Laras mengejang. Bibirnya yang kini sudah tak berlipstik itu terus menjamah semua sektor tubuhku. XNXX Bokep Maka kami berempatpun bersaing untuk merekrut anak buah yang sebanyak-banyaknya, dan mengembangkan hingga menjadi sebuah tim yang integral dan solid. Aku masih pada posisi duduk. Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Laras. Sekarang aku tak berbaju lagi. Sehingga kamar sebelahku sering dipakai pesta seks oleh penghuninya. Sesampainya di depan kamar kost aku kaget karena Laras ternyata sudah berada di depan kamar kostku sedang membaca majalah kesukaannya. WIN. Selanjutnya penisku dikeluarkannya dari mulut. “Auuuggghhh..”Sperma hangat muncrat ke mulut Laras. Aku mulai merangkul Laras. Sungguh menggairahkan. WIN. Laras terlihat sangat antusias. Karena keakraban kami, maka kamipun memanggil beliau dengan sebutan Babe, sebutan khas orang Betawi. Adalah Pak Damar, orang yang paling berperan di perusahaan itu, karena beliaulah yang menjadi pemegang modal dari segala sesuatunya.Beliau seorang Sarjana Ekonomi. Aku sesekali menggelinjang menahan jilatannya.




















