Gladys masuk ke kamar. Bokeb Kedua tanganku meraih pantatnya dan kuremas agak keras, sementara bibirku melumat makin ganas bibir Fella. Sementara tangan kiriku meremas bongkahan pantatnya dan sesekali menyelinap ke belahan pantatnya. “Thanks Boy.. Tanganku bergerak memeluk pinggangnya. Fella diam saja.“Kugosok ya.. Mukanya terlihat penasaran. “Ajarin dong..” kataku. Dari bahasa tubuhnya, Fella sangat menikmati pijatanku. Tapi apa boleh buat. Menggosok-gosoknya dengan jariku. Lama-lama tempoku makin cepat. Boleh. “Agh.. Termasuk jazz yang memang ‘brain music’. Waktu masih menunjukkan pukul 23.30. Fella memainkan bola matanya dengan genit. Ayo, Boy” Fella memintaku mulai beraksi. Entahlah. “Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Fella sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu.




















