Terus ke bawah juga..” Ke bawah mana, tanyaku:
“ke..ini Kakek, aduh, lingsem aku. Bokep China Pak Kartolo memeluk saya, menciumi saya, di bibir dan di badan juga..” dadanya naik turun, seakan sesak membaygkan impiannya yg luar biasa itu.Aku semakin panas mendengar ceritanya itu:
“apanya saja yg dia cium, Cah Sara?” tanyaku. ”Masuk, Cah Sara” kataku dgn suara berwibawa. Ia tampak berpikir sebentar, dan kemudian meunjuk bibirnya:
“ini Kakek, saya di sun di bibir”, katanya. Kugesek-gesek kepala jagoanku ke kelentitnya. Mana lagi yg di cium si Kartolo?” sekarang dia menunjuk buah dadanya:
“di susuku ini Kakek, dicium bergantian, kiri kanan..” Nah, ini dia. Di sini manteranya kuat sekali. Hanya saja aku semakin pusing dan bingung.




















