Syeni bergoyang bagai naik kuda . Sebuah baby-bens meluncur masuk, lalu parkir. Bokep Jilbab/Hijab Lalu, perlahan dia merebahkan tubuhnya sambil memelukku. Kata-kataku meluncur begitu saja tak terkontrol. Oh .. Udah ngebet benar dia rupanya. “Engga apa-apa Dok” kata ibu itu sambil membantuku menahan kaosnya di bawah leher.Karena kondisi daerah dadanya yang menggelembung itu dengan sendirinya stetoskop itu “harus” menempel-nempel juga ke lereng-lereng bukitnya.“Ambil nafas Bu.”Walaupun tanganku tak menyentuh langsung, melalui stetoskop aku dapat merasakan betapa kenyal dan padatnya payudara indah ini. Untung aku cepat sadar. Putih bersih dan bulat. Tubuh yang amat basah oleh keringatnya, dan keringatku juga. Lemas lunglai.“Kapan-kapan ke rumahku ya … kita main di sana ..” Katanya sebelum pergi.




















