Teruskan Erik.. Melihat aku marah dia terlihat sangat takut dan menyesal, dia menghampiriku dan memegang kedua tanganku.“Maaf, tapi aku hanya ingin berdua bersamamu di sini”
“Jangan bercanda ah, aku mau pulang” ujarku sambil melepaskan genggamannya.Aku terkejut karena tiba-tiba dia mencumbu bibirku dengan bibirnya yang lembut dan tipis. Bokep Montok Yaa” Akhirnya kulihat gejala akan orgasmme padanya. Ouuch.. Aku menilai dia sangat cantik, matanya indah, kulitnya putih bersih, rambutnya hitam agak bergelombang sepanjang pundak, tubuhnya sintal berisi dengan tinggi sekitar 160 cm. Ahh.. Eriik.. Aku memandang kedua matanya dengan penasaran. Tapi aku harus berkonsentrasi mengemudikan motorku karena bisa tejadi kecelakaan kalau tidak hati-hati.“Erik, di depan nanti belok kiri ya, yang ada pohon besar itu”, aku hanya menganggukkan kepalaku.Aku pun membelokkan motorku ke kiri. “Tunggu Erik, aku mencintaimu!” Jeritnya.Aku terhenti dan berbalik, apa katanya, aneh sekali.




















