Setelah memastikan namaku dia mempersilahkanku menuju kamar 113, katanya Bu Monic menunggu di kamar itu. Kuhisap lidahnya dgn lidahku. Bokep Tobrut ohh.. Bu Monic melolong kegelian.“Zal kamu lihai sekali ciumannya, aku nggak pernah dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku”, cerocos Bu Monic curhat.Aku berpikir, goblok banget suaminya tdk menyentuh wanita secantik Bu Monic. Kami saling berpandangan. Pinggulku kuenjot naik turun. Aku memeluk kencang dari belakang, lama kami menikmati sensasi multi orgasme ini. kamu duluan aja, kita ketemu disana”, kata Bu Monic.Aku semakin tergagap, tak menyangka akan diajak seperti ini.“Baik Bu”, jawabku sambil keluar dari ruangannya.Setelah membereskan berkas-berkas, pas jam makan siang aku langsung menuju hotel tempat janji makan siang. Aku bangga juga mulai bisa menarik perhatian Bu Monic. Kami saling berpandangan. Kenapa harus makan siang di hotel?




















