Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas,“Oughh ahh.. Vidio XNXX Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku,“Suck my pussy baby”
Jeany si perempuan liar mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku. Aku beranikan diri untuk menyapa,“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,“Apakabar Iwan”.Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Jeany mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama
>