Bu Astrid juga tidak, tapi ia kelihatan santai sekali. Tempik indah dan manis perempuan itu menyembul dengan kerumunan rambut halus yang menyemut di sekitarnya.“Kamu mau aku menggerayangi ini dengan lidahku?” tanyaku.“Itu yang aku mau. Bokep Colmek Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Ia hanya memandangi bayi kami yang baru berusia 3 bulan. “Pangil aku Astrid saja. Kita cuma berdua di kamar yang romantis ini. Tirai dinding kaca itu terbuka sedikit, dan tak sengaja dari celah kecil itu aku melihat sebuah adegan seru, yang sudah pasti bukan kegiatan kantoran pada umumnya.Seorang lelaki muda sedang asyik memeluk, mencium dan dengan lidahnya menelusuri dada perempuan yang aku kenal betul, yakni Bu Astrid. Dinding salah satu lorong itu ternyata adalah kaca salah satu ruang kantor. Ibu bisa pegang kata-kata saya” “Tidak! Bisa kulihat Bu Astrid majikan ku tersenyum dari kaca itu.“Ini uang tutup mulut.




















