kuusap memutar pentel bengkak itu.“Auh…Mass.. Bokep Mom “Maya bener mau?” Gayung bersambut nih, pikirku. “Mass… sakiit…” rintih Maya sambil memegangi vaginanya.Sekali lagi tak aku hiraukan rintihan itu. Dua gundukan daging itupun menghangat di ulu hatiku.Kubaringkan perlahan-lahan tubuh semampai itu di ranjang. Maya menutup matanya lalu membasahi bibirnya (aku bener-bener bersorak sorai). Sukanya sama Ersa ya?” ujar Maya merajuk. “Aah… Mas Andra nakal deh…”Sekali lagi Maya mencubit pahaku. Aku cuman tersenyum kecut.“Udah putus aku sama dia.” jawabku kemudian.Nggak tahu deh, tapi aku menangkap ada yang aneh dari gelagat Maya. Putri tertua mereka, Murni sudah dijemput pacarnya sejam yang lalu. Rumah induk yang kebetulan bersebelahan dengan rumah kost agak sepi.Sebab sejak tadi sore ibu kost dan bapak pergi ke kondangan.
