Cegluk, suara ludah yang kutelan. ”Emm..iya deh”. Bokep China Selesai menyelesaikan buka komputer aku kembali ke ruang keluarga yang melewati kamar pembantu dan kamar mandi mereka. Bener kamu masih nyimpen obatnya ?”, sambil kucubit pipinya. ”Kalo di sini yaa di kamar mandi depan”. Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya. Ganti tangan kananku melakukan hal yang sama. Pertanyaanku sesungguhnya tidak memerlukan jawaban, hanya basa basi. Ia menarik kepalaku dan menciumnya ganas. Saling meremas susu, pantat dan kelamin masing-masing. Kubuka kaosku dan kusampirkan di cantolan yang menempel di tembok. “Belum ambil air putih nih..“, tak ada maksud apa-apa dengan suara air tersebut.




















