Si ‘kecil’ pun mulai kedut-kedut saat dadaku bergeseran dengan payudaranya Lala. Waahh masih perawan nih bibir pikirku. Vidio XNXX neh..” sambil kutepuk dadaku. Kulempar beserta jacket dan kaosku ke belakang ke dalam mobilku yang pintunya memang masih terbuka. Terlihat kedua payudara 34C-nya yang… “Huaaa!” menonjol ke depan nantangi aku. La,” aku berhenti melorotin celana caprinya yang sudah sampai pergelangan kaki itu. Ini cewek cakeeep banget, kulit sama tangannya halus-putih bersih, wajahnya imut, sedikit tembem di pipi (tambah imuut.. “Yaann… Lala mau kamu apain Yan?” Lala merintih lirih. Sudah deh tidak ada apa-apa lagi yang asik buat diceritakan cuma aku bisa tukar-tukaran nomor telepon saja sama Lala.Keesokan harinya jam 12.00 ceritanya lagi asyik-asiknya nonton VCD concert band favoritku Red Hot Chilli Peppers, eitz… telepon di kamarku berbunyi,
“Hallo Iyan ada?” suara di seberang yang ternyata cewek. Sementara si kecil pun bergeseran dengan si ‘sempit‘nya Lala yang walaupun hanya di dalam
>