“Hmph, capek nih” umpatku dalam hati. Bokep JAV Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Tapi aku cuma tau sedikit tentang Rei. Aku yang takut jatuh segera menyenderkan tubuhku ke belakang dan membiarkan toketku meloncat loncat dengan bebas. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Tak lama, Pintu apartemen Rei pun terbuka dan masuklah tujuh orang yang tidak aku kenal. Rei pun melenguh keenakan ketika aku remas remas dan kukocok penisnya perlahan. Namaku Thia. Ketika aku sedang mencari cari liquor kesukaanku, Hp ku pun berbunyi lagi. “Ntar lagi juga pasti datang” jawabnya sambil tersenyum. “Halo Thia, lagi ngapain?” tanya si Rei. Aku pun tidak punya pilihan lain selain bersandar kebelakang supaya tidak jatuh. “Bukannya loe suka kayak gituan, apalagi barang mereka gede gede lagi. Tanpa ragu ragu, aku pun segera melahap batang itu dan menghisapnya.




















