aku tersenyum. Aku bisa memastikan, Eksanti agak malu. Bokeb Aku merasakan seolah-olah layang-layang putus yang melayang terbang, tidak berbobot. Dari seberang sana aku mendengar suara Eksanti yang sangat aku nanti-nantikan. Dia terkejut ketika mendapatkan kejantananku yang tanpa penutup lagi. “Pantes si Yoga jadi tergila-gila sama dia,”, pikirku. Setelah agak lama kami terdiam, “Teman-teman kamarmu yang lain pada kemana semua, Santi?”, dengan mata membocorkan sekeliling aku bertanya sekenaku, menanyakan keberadaan anak-anak kost yang lain. “Mmm.. “Kalau punya Mas yang sekarang, sepertinya Santi nggak bisa?”, ujarnya.“Kenapa memangnya, apa bedanya punya Mas yang dulu dengan yang sekarang?”, penasaran. Bagiku berpaducinta adalah kesepakatan, berdasarkan kesadaran tanpa adanya unsur pemaksaan. Namun aku tak peduli. Soalnya dalam pikiranku saat itu hanya khayalan-khayalan untuk bercinta dengannya. Kemudian aku guyur tubuhku dengan air yang mengalir deras dari pancuran di atas monitor. Akhirnya Eksanti mengalah. Hingga akhirnya.. Aku jadi menciptakan untuk memaksanya saja melakukan persetubuhan, tetapi
