Bikin berabe aja. Aku sampai melotot melihatnya. Bokep Mom Si Willy sih enggak ada perubahan. Kupandangi kontol itu dengan teliti. “memang lo enggak bisa liat, gue lagi ngapain,” jawabku cuek. Kulihat ia menolehkan wajahnya yang cantik memandangku yang sedang berdiri mengangang sambil ngocok. Hehe. Saat menatap ke arah sana aku kembali kaget. Umurnya hanya lebih tua dua tahun dariku. “Gila lo. Lagian kelakuanku dan adik-adikku juga enggak beda-beda amat sama Mama. Dari banyak cowok, si Willy yang paling sering dibawa Mama ke rumah. Aku langsung ke dapur, ingin ngambil minuman dari lemari es. Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama. Rasanya malam itu aku susah untuk tidur. Ngabisin duit Mama yang aku enggak tahu gimana caranya, selalu saja ada. Yang melihat pasti hanya mengira kami sedang berjemur menikmati cahaya matahari di tepi kolam renang. Gila!” rutukku dalam hati. “Yap,” sahut Willy singkat. Tapi tak juga pernah kesampaian.
