Tapi aku masih bertahan dengan nafsuku, aku hanya mengajaknya bercengkrama.Tidak terasa 2 jamsudah kami berada di kamar hotel tanpa ada kejadian apa-apa. “Hem..,” Santi mengangguk mantap.Senjataku yang masih on di dalam kemaluan Santi mulai kunaik-turunkan kembali, pelan tapi pasti, Santi mulai terbawa nafsu kembali. Bokepstw Aku hampir tidak tahan. Rok span yangdipakainya menunjukkan pahanya yang putih mulus. Aku diamkan sejenak senjataku di dalam kemaluan Santi, menikmati denyutan-denyutan lembut di seluruh batangsenjataku.“Kak.., Santi puas sekali, mungkin ini yang namanya multi orgasme.” Santi mengerang lirih. Hanya saja aku tidak berani main di lokalisasi (wanita jalanan), karena takut tertular AIDS.Paling sering aku main dengan rekan bisnisku, apa lagi kalau statusnya janda. Santi diam sejenak, mungkin menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dialaminya. Aku lirik Santi untuk melihat ekspresi wajahnya, biasa saja malah sedikit senyum. Senjataku terasa hangat akibat semburan dari dalam kemaluan Santi, sementara aku sendiri mencoba bertahan sekuat mungkin




















