JAM 2 SIANG. Bokep Live Usiaku yang menginjak 22 tahun sudah cukup mengerti, untuk sedikit banyak tau seluk beluk kehidupan politik di negeri ini. Aku sudah hampir… oh… oh….Ooooh………….” Reza menjerit, namun jeritannya tertahan oleh mulutku, kucium bibirnya, takut kalau sampai ibunya terbangun di kamar“Mmmmmh… Ooooh…… Mmhhhh… Mmhhh!!!!!!”Mulut Reza mengangga, seperti kehabisan udara. Klakson dari mobil belakang menyadarkanku akan kemacetan yang sedikit terurai di depan.“Kakak ih, jadi malu kan,”kata Reza setengah berteriak.“Malu sama siapa? Aku udah hampir…”“Uuh.. Pandanganku tersita pada satu sosok biduan manis, masih belia pikirku. Dadanya kembang-kempis menikmati keahlian tanganku dalam memanjakan puting wanita.“Sssssh… ssssh…. h.. Ya, kuambil dompet yang ada di kantong belakangku, memang isinya tidak banyak hanya sisa sisa kembalian, pecahan 10ribu dan 5ribu yang mendominasi dompetku keluarkan semua uang yang ada di dalam dompetku.Lembar demi lembar berpindah tangan ke tangan biduan tersebut,“Namanya siapa mas?”“Jhon mbak.”“Oke mas Jhooon, matur nuwun sawerannya maaaaaass Jhon,”sembari tersenyum




















